Kamis, 15 Juni 2017

Menulis Berita

BERITA
Wartawan sering dituduh sebagai perusak bahasa Indoneaia. Kesalahan itu menurut  pendidik dan pakar bahasa Indoensia J.s Badudu, merata dari pengunaan ejaan, pemilihan kata, menghilangkan unsur-unsur gramtikal, dan menyusun  kalimat- kalimat yang rancu. Tapi ada juga yang sengaja merusak bahasa. Sejak bergulirnya era kebebasan pers, mulai bermunculan beberapa koran dan tabloid yang menganut the yellow journalism. Koran-koran atau tabloid ini bukan hanya penuh sensasi, tetapi juga melibatkan semua rambu-rambu penulisan bahasa jurnalistik . Hal-hal yang dapat merusak bahasa yakni, penggunaan ejaan yang kurang tepat, penggunaan tanda baca seperti koma, titik, tanda tanya yang kurang tepat, penggunaan kata yang salah, susunan kalimat yang rumpang, serta kalimat yang rancu. Maka sebenarnya pers, merupakan alat untuk menyampaikan pesan. Dengan demikian pers haruslah mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar