Kamis, 15 Juni 2017

Azzam membanggakan Mi Thoriqus Huda

Azzam Membanggakan MI Thoriqus Huda
 
  Terlihat anak kecil berkulit sawo matang yang memakai kaos kuning sedang sibuk memberi makan burung love bird peliharaannya. Sesekali ia, menyapa temannya yang kebetulan lewat depan rumahnya, yang berada di Randu Pandangan RT 02 RW 04, Menganti Gresik. Jelas terlihat dia anak yang cukup percaya diri, terbukti dengan ia mendapat juara 2 lomba pidato.
 Ia adalah Azzam Al Fannani, anak yang lahir di Surabaya 12 tahun yang lalu itu mengaku tidak sengaja mengikuti Lomba Pidato. Menurutnya, Bapak Mahfud yang merupakan pembina pidato, menunjuk Dava untuk mewakili sekolahnya. Namun setelah beberapa minggu latihan Dava menyatakan ketidaksanggupannya. Sehingga atas usulan Ibu Wulan yang merupakan wali kelas Azzam, bapak Mahfud menunjuk Azzam sebagai penggantinya.
 Anak penghafal Al-Quran itu, menyanggupi untuk menggantikan Dava dalam  lomba pidato untuk  memperingati hari Maulid Nabi. Namun Azzam mengaku bahwa teks pidato yang diberikan Bapak Mahfud tidak sesuai dengan tema. Bundanya, Umi Ikhwati lah yang membantunya membuat teks pidato ulang, hingga jadilah teks pidato yang berjudul "Rasulullah Adalah Idolaku".
 Lomba yang dilaksanakan 26 Februari 2017 itu, dapat Azzam lalui dengan sukses. Terbukti dengan pidatonya yang berhasil membuat juri terkesan. Ia mengaku sempat tidak percaya jika ia mendapat juara 2, mengingat ia hanya melakukan persiapan selama dua minggu saja. Dengan ditemani Bundanya, seusai lomba itu Azzam pulang dengan sumringah dengan membawa trophy kemenangannya.  Azzam mengaku sangat senang sekaligus bangga dapat membawa MI Thoriqus Huda menjadi juara.
  Sambil tersenyum Azzam menunjukan trophy juaranya. Senyum di bibir kecilnya jelas mengambarkan kegembiraan yang masih dia rasakan. Sikap ramahnya yang ia tunjukan ke siapapun, membuat  ismail yang merupakan Ayah dari Azzam bangga memiliki anak Azzam. Menurut Ismail, Azzam anak yang penurut dan cerdas, meskipun tidak jarang bersikap manja kepadanya Bundanya.
 Keinginan mengikuti lomba pidato kembali sempat Azzam utarakan. Pihak sekolahpun mendukung  keinginan Azzam dan akan memfasilitasinya. NAzzam Membagakan MI Thoriqus Huda
   Terlihat anak kecil berkulit sawo matang yang memakai kaos kuning sedang sibuk memberi makan burung love bird peliharaannya. Sesekali ia, menyapa temannya yang kebetulan lewat depan rumahnya, yang berada di Randu Pandangan RT 02 RW 04, Menganti Gresik. Jelas terlihat dia anak yang cukup percaya diri, terbukti dengan ia mendapat juara 2 lomba pidato.
 Ia adalah Azzam Al Fannani, anak yang lahir di Surabaya 12 tahun yang lalu itu mengaku tidak sengaja mengikuti Lomba Pidato. Menurutnya, Bapak Mahfud yang merupakan pembina pidato, menunjuk Dava untuk mewakili sekolahnya. Namun setelah beberapa minggu latihan Dava menyatakan ketidak kesanggupannya. Sehingga bapak Madfud atas usulan Ibu Wulan yang merupakan wali kelas Azzam, menunjuk Azzam sebagai penggantinya.
 Anak penghafal Al-Quran itu, menyanggupi untuk menggantikan Dava dalam  lomba pidato untuk  memperingati hari Maulid Nabi. Namun Azzam mengaku bahwa teks pidato yang diberikan Bapak Mahfud tidak sesuai dengan tema. Bundanya, Umi Ikhwati lah yang membantunya membuat teks pidato ulang, hingga jadilah teks pidato yang berjudul "Rasulullah Adalah Idolaku".
 Lomba yang dilaksanakan 26 Februari 2017 itu, dapat Azzam lalui dengan sukses. Terbukti dengan pidatonya yang berhasil membuat juri terkesan. Ia mengaku sempat tidak percaya jika ia mendapat juara 2, mengingat ia hanya melakukan persiapan selama 2 minggu saja. Dengan ditemani Bundanya, seusai lomba itu Azzam pulang dengan sumringah dengan membawa trophy kemenangannya.  Azzam mengaku sangat senang sekaligus bangga dapat membawa MI Thoriqus Huda menjadi juara.
  Sambil tersenyum Azzam menunjukan trophy juaranya. Senyum di bibir kecilnya jelas mengambarkan kegembiraan yang masih dia rasakan. Sikap ramahnya yang ia tunjukan ke siapapun, membuat Ismail  yang merupakan Ayah dari Azzam  bangga memiliki anak Azzam. Menurut Ismail, Azzam anak yang penurut dan cerdas, meskipun tidak jarang bersikap manja kepadanya Bundanya.
 Keinginan mengikuti lomba pidato kembali sempat Azzam utarakan. Pihak sekolahpun mendukung keinginan Azzam dan akan memfasilitasinya. Sekolah menilai Azzam sangat membanggakan sekolahnya, mengingat Mi Thoriqus Huda kurang familiar. Namun, Umi Ikhwati sempat melarangnya, mengingat Azzam harus menyelesaikan hafalan Al-Qurannya di bulan ini.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar