Kamis, 15 Juni 2017

Jurnalistik

Jurnalistik
Jurnalistik berasal dari bahasa inggris journal artinya Catatan jurnalistik atau catatan mengenai kegiatan sehari-hari.
Pers
Pers atau mendua cetak (press) dalam arti luas diartikan sebagai media masa. Pada dasarnya pers dibentuk atau kajari dari naluri alamiah manusia untuk mengetahui apa yang terjadi disekitarnya. Pers dibentuk manakala penyeberan informasi kepada masyarakat dilakukan secara sistematis, terorganisasi, dan menggunakan teknologi informasi modern.
Fungsi utama lembaga pers adalah menggantarkan informasi  kepada khalayak. Sedangkan fungsi utama pers ada 5, yaitu :
To inform (menyampaikan)
Menyampaikan informasi secepat-cepatnya kepada masyarakat luas, yang bersifat aktual, menarik, faktual, penting, benar, lengkap, utuh, jelas, jernih jujur, adil, berimbang, relevan, bermanfaat, etis.
To Educate (pembelajaran)
Dalam rangka mendidik dnegan informasi yang disebarkan.
To Influence (Mempengaruhi)
Mengawasi dan mengontrol kekuasaan legislatif, eksekutif, yudikatif, sebagai anjing penjaga dan pengontrol. “Pers bukan hakim yang berhak untuk memvonis, dan bukan jaksa yang yang berhak melakukan tuntutan dan dakwaan, dan bukan aparat polisi yang berhak melakukan penangkapan”.
To Entertain (Hiburan)
Pesan dekoratif yang disajikan tidak boleh negative apalagi destruktif. “Sajian hiburan tidak boleh menyesatkan dan sekedar bombastis”.
To Mediate
Mampu menghubungkan Tempat yang satu dengan tempat yang lain, peristiwa yang satu dengan yang lain, orang yang satu dengan peristiwa, atau orang yang satu dengan orang yang lain pada saat yang sama. “Pers adalah perpanjangan tangan manusia.
Kelihatan mudah dan simple dalam menulis jurnalistik, tapi sebenarnya sangat kompleks dan rumit. Sebab ada tarik menarik berbagi kepentingan, mulai idealisme, jurnalistik, tuntutan masyarakat, kekuatan politik dan keamanan, dan kepentingan ekonomi bisnis.
Tulisan-tulisan di media umumnya ada 3 katagori, yaitu :
Fakta yang meliputi berita dan feature atau karangan khas.
Opini yang meliputi tajuk rencana, artikel, pojok, karikatur dan surat pembaca.
Iklan atau advertorial.
Jurnalistik bertujuan menghasilkan tulisan berupa fakta, bukan pendapat atau imajinasi wartawan.
 Kegiatan jurnalistik ini pada dasarnya adalah kegiatan memindahkan realitas empirik kedalam realitas media-media uang harus memenuhi standart obyektivitas.
Ada 2 elemen obyektivitas, yaitu aktualisasi dan importialitas. Faktualisasi menyangkut kebenaran dan relevansi. Sedangkan importialitas berkenan dengan keseimbangan dan netralitas.
Relevansi berati bahwa fakta-fakta yang diberikan harus relevan dan kontekstual dengan peristiwa yang diberitakan. Sekalipun banyak fakta yang bisa di tulis, mampuan apabila fakta tersebut tidak berhubungan dengan peristiwa, berita yang diturunkan tidak bisa objektif lagi, namun bersifat spekulatif.
Kebenaran dan akurasi dapat dicapai apabila wartawan didalam menggali informasi berusaha untuk melakukan verifikasi (pengujian) terhadap fakta yang ditemukannya.
Chek dan recheck artinya menggali berbagai sumber untuk memperoleh suatu informasi.
PEMBAGIAN PERS
Pers Berkualitas
 Dikelola secara konaeptual dan profesional walaupun orientasi bisnisnya tetap komersial. Mereka menyajikan berita secara etis, moralis, dan intelektual. Biasanya menyasar pembaca masyarakat kelas mengarah dan keatas.
Pers Populer
Ciri-ciri pers populer
 Sesuai dengan selera zaman , cepat berubah-ubah, sedehana, tugas lugas, enak dipandang, mudah dibaca, kaya warna, sangat kompromistis dengan tuntutan pasar.
Pers Populer sangat menekankan  nilai serta kepentingan komersial. Pers poluler lebih banyak dimasukan memeberikan informasi dan hiburan. Sasaran pembaca adalah kalangan menengah bawah.
Pers Kuning
 Disebut pers kuning karena penyajian pers jenis ini banyak mengeksploitasi warna. Segala macam warna disampikan untuk mengundang perhatian. Penataan judul sering tidak beraturan atau tumpang tindih. Tidak menganut pola penulisan judul dan pemakaian tata bahasa yang benar dan baik. Apapun bisa dipakai dan dicoba. Berita tidak harus berpijak pada fakta, tetapi bisa didasari ilusi, imajinasi, atau fantastik.
Pers Berdasarkan Siklusnya
Pers Komunitas (community newspaper)
Pers Lokal (Lokal Paper)
Pers Nasional (National Paper)
Pers Internasional (International Paper)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar