Kamis, 15 Juni 2017

10 Berita Menyangkut Pendidikan

 10 Berita Menyangkut masalah pendidikan.

Australia bangun 1.400 sekolah dari Sabang Samapai Merauke
Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Australia, memberikan bantuan nyata untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Cara yang dilakukan salah satunya dengan membangun ribuan sekolah di Tanah Air.
Keterangan tersebut disampaikan oleh Konselor Politik dan Diplomasi Publik Kedutaan Australia untuk Indonesia, Bradley Armstrong. Ia mengatakan, pembangunan sekolah adalah program jangka panjang dan berkelanjutan yang tengah berjalan.
"Dari Aceh sampai Merauke kita bangun 1.400 sekolah," sebut Armstrong di kantor Kedutaan Besar Australia di Indonesia di Patra Kuningan Jakarta, Kamis (4/4/2017).
Peresmian sekolah yang paling baru, kata Armstrong dilakukan di Pulau Sulawesi. Ada dua Kabupaten yang sekolahnya dibangun Pemerintah Australia."Minggu lalu saya pergi ke Kabupaten Parigi Moutong (Sulawesi Tengah), Australia bekerjasama membangun 22 Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)," papar dia.
Selain Parigi Moutung, peresmian sekolah bantuan Australia juga dilakukan di Mamuju. Wilayah itu sempat menjadi sorotan pemberitaan karena ditemukan ular piton memangsa seorang petani."Di Mamuju (Australia) bangun 10 sekolah," tambah dia.
Armstrong mengatakan, sekolah yang dibangun negaranya di Indonesia, tidak cuma SD atau SMP. Namun, hampir semua jenis sekolah mereka bantu pembiayaannya.
Bukan cuma pembangunan sekolah, kontribusi Australia juga diperlihatkan dengan memberikan beasiswa bagi warga Indonesia. Ia menyebut negaranya memberikan beasiswa terbanyak ke Tanah Air.
"Untuk beasiswa S2 dan S3 dari semua negara kita paling banyak, sekira 300 pertahun untuk orang Indonesia. (Beasiswa) ada berapa bagian, 50 persen untuk perempuan dan 50 persen untuk laki-laki," ucap dia.

OSN Sekolah Dasar Tahun 2017, Ajang Prestasi Siswa
Palembang, beritaLima – Anak-Anak tingkat sekolah dasar mengikuti Lomba Olimpiade Saint sekota Palembang pada Kamis (09/ 03)
Siswa – siswi yang berprestasi ini, telah Melaksanakan perlombaan di gedung SerbagunaTerletak di SMKN 2 Palembang. Perlombaan berlangsung selama tiga hari.
Olimpiade Sains ajang berkompetisi dalam bidang Sains bagi para siswa- siswi untuk tingkat sekolah dasar ( SD) di bidang study Matematika dan Ilmu Pengentahuan Alam ( IPA), sedangkan siswa – siswi yang mengkuti lombah sudah lolos Seleksi tingkat sekolah dasar, tingkat kabupaten dan provinsi dan siswa – Siswi terbaik.
Sedangkan untuk bisa Mengkuti Lombah Olimpiade khusus nya, mata pelajaran ( IPA ) dan Matematika . dia perlu Mempersiapkan untuk Belajar lebih baik lagi dan harus mempersiapkan diri.
Ada salah satu, Hasil lomba ini ternyata jurusan Matematika di menagkan oleh Kaylee Maulim. Dari SD Xavarius 1 dengan Nilai 73. Mendapat Juara 1. Nicholos Henry. SD Ignatius Glibal. Dengan Nilai 71. Mendapatkan jaura 2. Muhammad Ikram Alfarisi dengan nilai 71 berasal dari SD 157 mendapat juara 3. sedangkan Shane Marvelous Reven f, medapatkan SD Xaverius 9. Harapan 1 RM. Sultan Elshirezy SD IT. Alfurqon, Harapan 2 atas nama Zahara Alisyiah H. SD PM 2 sebagai juara Harapan 3.
Sedangkan jurusan Ilmu pengentahuan Alam ( IPA) adalah, Rhenyza Intan Qildawan SF PM2. sebagai Juara 1. Cornelia Lisia Gunawan SD Xaverius 9 mendapat juara 2. sedangkan Nabilah Showarul Islamiyah SD Muhammadyah mendapat juara 3.
M. Jibril Murtadho, SD IT. Al furqon Harapan 1. M. Rizwan Andrika, SD IT. Harapan II, Ahmad Fauzah, SD IT Fathona sebagai harapan III.
Salah satu peserta yang mendapatkan juara yaitu Anak SD 157 Muhammad Ikram Alfarisi, dirinya sangat senang mendapatkan juara jurusan Matematika ini. Dengan Raut Muka ceria, dan persiapan saya ikut Lomba ini, “saya Belajar di rumah maupun di sekolah, dulu saya juga ikut Lomba samapai di jakarta. Saya ingin sekali kalau saya bisa sampai ketingkat Nasional, sedangkan saya bercita- Cita Menjadi Dokter”, kata Ikram sapaan akrabnya.
Didampingi kedua orang tuanya, M Amin, SPd. merupakn salah seorang Guru di MTS Negeri 2 palembang, juga didampingi Ibunya, Siska Dewi SE.
Kedua orang tuanya sangat senang melihat anaknya menjadi juara. “Semoga Anak saya Bisa lebih Baik lagi serta bisa berguna bagi Masyarakat”, harap kedua orang tua Ikram.
Sedangkan kepala sekolah SD 157 Walasri berharap agar anak didiknya terus lebih maju lagi dan berkembang. “Semoga Anak didik kami lebih maju lagi, terimah kasih kepada anak kami Ikram yang sudah membawa nama baik sekolah kami, semoga apa yang di cita- citakan nanti bisa tercapai. Selamat dan sukses buat anak didik kami Ikram”, ungkap kepala sekolah SD 157.
Kegiatan olimpiade IPA jenjang SD/MI diadakan sekali dalam satu tahun.Kegiatan olimpiade sains ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian seleksi untuk mendapatkan siswa-siswi terbaik dari seluruh Indonesia yang akan dibimbing lebih lanjut oleh tim bidang kompetisi masing-masing dan akan diikutsertakan pada olimpiade-olimpiade tingkat internasional.
(Nn)

Prestasi Siswa SD Hj. Isriati 1 Mulai Olahraga Hingga Matematika.
Semarang, 27/1 (BeritaJateng.net) – Memajukan bangsa dan negara dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya melalui prestasi di bidang pendidikan baik dari sisi akademik maupun non akademik, Ada tujuh siswa dari SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang yang memiliki keunggulan di bidang matematika, olahraga dan seni.
Muhammad Abid Athallah (Abid) siswa kelas 5 SD Hj. Isriati 1 ini berhasil meraih Kejuaraan Tenis Tingkat Nasional. Putra ketiga dari pasangan Joko Kiswanto (Pengusaha) dan Sulistiyowati (Ibu Rumah Tangga) ini telah mengikuti 30 kali perlombaan tenis dan mengantongi 30 piala.“Saya latihan empat kali dalam seminggu, pelatih dan orang tua selalu mengajarkan untuk konsisten, kalau bisa menang dan jangan sampai kalah dalam perlombaan,” ujar Abid saat diwawancarai di sekolahnya, Rabu (27/1) siang.
Abid yang sejak TK memiliki hobi tenis ini ternyata juga mengidolakan Djokovic (Pemain Tenis No.1 Dunia). Ia bercita-cita menjadi petenis ternama. “Kuncinya selalu menjaga stamina dengan istirahat cukup, banyak minum air putih dan latihan teratur,” terang siswa kelahiran Semarang, 30 Januari 2005 ini.
Dusseldorf Daffa Friansyah (Daffa) yang juga gemar main tenis sejak usia 4 tahun, memiliki trik dalam memenangkan perlombaan tenis. Daffa, juga berhasil mengatongi kejuaraan di bidang tenis ini selalu belajar mencari taktik agar lawannya kalah.
“Saya latihan terus di STC Kabluk Semarang bersama Abid. Saya ingin menjadi petenis dunia dari Indonesia, karena mengidolakan Jo Wifried Tsonga. Dia kalau main servisnya bagus,” tutur Daffa.
Sementara itu dalam bidang seni, Aretha Netha Nia Putri Osadi (Aretha) juga berhasil meraih Juara drum dan band tingkat Provinsi. Aretha telah mengikuti sedikitnya 20 kali perlombaan. Di usianya yang menginjak 10 tahun, putri dari pasangan Melulosa Andytya Sakti (Proyek) dan Dyah Fitri Lestari (Catering) ini ingin menjadi drummer handal sekelas Jimmy Sullivan.
“Karena teknik mainnya penuh gaya dan keren banget. Dalam bermain drum juga memerlukan ketrampilan,” tutur bocah yang sejak kecil hobi “gebug-gebug” ini.
Aretha dalam menjuarai perlombaan Festival Band yang diadakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah ini ditemani Salsa Haura Putri Setyani (Salsa) sebagai vocalist dan Andro Kusumo Bagus Rezdianto (Andro) sebagai pemain bass. Mereka sangat kompak, bahkan disela-sela belajarnya, untuk mengisi waktu hiburan dengan bermain musik.
Adapula Hayfa Danendra (Andra) siswa kelas 3, yang berhasil meraih Juara 1 lomba Olimpiade Matematika Kelompok, mendapat Medali Perunggu Olimpiade Matematika Nasional KMNR 10 di Bogor, Medali perak Olimpiade Matematika Internasional SASMO 2015 di Bogor, dan Juara 3 lomba Matematika Junio Student Competition.

Siswa SD Borong Prestasi Robotik Internasional
Liputan6.com, Ponorogo: Para siswa daerah menunjukkan prestasi internasional di bidang robotik dalam ajang lomba International Islamic School Robotic Olympiade di Malaysia, 23-27 Mei lalu. Prestasi membanggakan bangsa dan negara tersebut ditunjukkan para siswa SD dari Ponorogo dan Kediri.
Riski Insan Manuaji, Muhammad Iqbal Riyanto, Muhammad Alghifari, Ahmad Alfin, dan Usama Alfin pantas disambut secara meriah oleh para guru dan teman-temannya di SD Muhammadiyah Ponorogo, Jawa Timur. Tiga anak dari lima siswa yang dikirim untuk berlaga dalam ajang Olimpiade Robotik itu berhasil meraih empat medali.
Muhammad Iqbal Riyanto menyabet dua medali sekaligus, posisi kedua robot untuk line traker analog dan lomba robot maze zolfing. Sementara dua siswa lainnya, Ahmad Alfin meraih posisi juara ketiga kategori robot line traker analog. Satu medali lagi direbut Muhammad Alghifari di posisi ketiga kategori robot transformer.
Di tempat lain, para guru dan siswa SD Plus Rahmat Kediri juga menyambut teman-teman mereka yang berprestasi gemilang. Lima tim robotik dari sekolah ini berhasil meraih enam medali sekaligus. Mereka telah menyisihkan 185 tim peserta dari berbagai negara di Asia. Tim yang baru sekitar enam bulan belajar di ekstrakurikuler sekolah itu ternyata mampu merakit dan mengembangkan robot. Posisi juara pertama kategori robot run dan dua juara ketiga ketegori robot transformer. Lalu posisi juara pertama, kedua, dan ketiga untuk kategori indoor robot. (Vin)

Bangunan Sd di Keerom Papua Ludes Terbakar.
KEEROM - Sekolah Dasar Sawita Papua yang terletak di wilayah Kampung Yeti  Distrik Arso Timur Kabupaten Keerom, Senin 12 Juni 2017 sekira pukul 23.00 WIT ludes terbakar.
Instruktur Rescue Saka Wanabakti Daerah Papua, Esron KP Pakpahan membenarkan peristiwa tersebut. "Informasi yang kami peroleh, api cepat membesar, dan membakar seluruh bangunan sekolah," kata Esron, kepada Okezone Selasa (12/6/2017).
Dia melanjutkan, tidak ada mobil pemadam diturunkan di lokasi kebakaran. Petugas dan masyarakat yang ada di lokasi pun tersebut tidak bisa berbuat banyak."Tidak ada damkar, informasi yang kami peroleh, damkar dari Arso Kota rusak. Jadi petugas dan masyarakat tidak bisa berbuat banyak,  hingga bangunan terbakar habis," ujarnya yang juga mendapat laporan dari jajarannya di sekitar lokasi.
Atas kejadian tersebut, kerugian akibat kebakaran belum bisa ditaksir. Namun kata Esron, para siswa yang melihat sekolahnya tersebut terbakar tak kuasa menahan haru.
"Menurut informasi anak-anak (siswa) hanya bisa menatap api yg membakar gedung SD tersebut, dengan menangis," ujarnya.
Hingga berita Ini diturunkan belum diketahui pasti penyebab kebakaran yang meluluhlantahkan seluruh bangun SD tersebut. Pemerintah daerah diminta untuk segera membangun kembali sarana SD di lokasi tersebut, demi memenuhi hak belajar para siswa.

Sekolah Ini Tawarkan Metode Tradisional Untuk Anak Didiknya
Liputan6.com, Jakarta Saat ini, banyak orangtua yang sibuk dengan aktivitasnya di kantor sehingga mereka tak punya waktu banyak untuk mengajari anak-anaknya. Mereka pun menyerahkan semua keperluan anak kepada babysitter. Sudah tepatkah?
Sebaiknya, orangtua menyerahkan anak-anak agar mandiri ke tempat yang tepat. Salah satunya adalah Ceria Montessori yang berada di Sinabung 2, Jakarta Selatan.
Kelebihan Ceria Montessori yaitu anak umur nol sampai enam tahun akan diajarkan menjadi anak yang mandiri, peduli dengan sesama, serta punya konsep hidup.
Menurut salah satu pengajar, Berlian Agustina, hal yang berbeda sekolah di Ceria Montessori dengan lainnya adalah metode yang dipakai tradisional.
"Kami di sini menggunakan alat-alat yang tradisional yaitu kayu, bukan plastik. Karena anak-anak di sini diajarkan untuk belajar dengan melihat dan meraba sendiri secara langsung," katanya Sabtu (1/4/2017).
Ceria Montessori juga tidak mengutamakan untuk menjadikan anak pintar, melainkan membentuk anak tahu kemampuan dirinya sesuai dengan usianya. Bukan itu saja, di sana anak-anak juga sejak dini sudah diajarkan konflik dan stres.
"Di sini kita membagi kelas menjadi tiga yaitu untuk anak-anak usia 2-3 tahun, 3-4 tahun, dan 4-6 tahun yang masing-masing kelas ada 16 murid dengan tiga guru. Kenapa ada campuran usia? Agar anak yang usianya lebih tua bisa ikut membantu anak yang usianya lebih muda," kata Berlian.
"Pengajaran yang kami lakukan di sini tidak banyak dengan kata-kata melainkan praktek. Dan kami membiarkan anak-anak melakukan kesalahan agar mereka bisa menemukan kebenaran. Misalnya, anak itu menyapu lantai di sisi kiri padahal sampahnya ada di sisi kanan. Kita biarkan dulu tapi kita bimbing dia," tambahnya.
Serunya lagi, di Ceria Montessori anak-anak usia dua tahun pun sudah dikenalkan dengan barang-barang berbahaya seperti gunting, pisau, straples.
Meski mereka bermain tapi tak lupa juga anak-anak itu diajarkan dengan berhitung, membaca serta menulis tentunya dengan cara yang berbeda dari sekolah lain. Dengan kurikulum seperti practical life, sensorial, matematika, bahasa Inggris, dan culture.
Selain itu, anak-anak juga bisa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dari taekwondo sampai memasak.

Azelea Torehkan Prestasi Tinggkat Dunia
Jum'at 7 November 2014 - 00:00 WIB
Azalea Torehkan Prestasi Tingkat Dunia
Azalea (memegang boneka), juara menggambar tingkat internasional. (soeprayitno/sindonews.com)

SURABAYA - Usia belia tak menghalangi Azalea Amarindra meraih prestasi skala dunia. Siswi Kelas 3 D, SDN Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya ini dinobatkan sebagai juara 1 lomba menggambar tingkat internasional di Berlin, Jerman.  Karena pesertanya mencapai 200 orang dari 17 negara, event yang digelar akhir September tahun ini, akhirnya baru mengumumkan para pemenangnya pada awal November 2014. Azalea dinobatkan sebagai juara pertama kategori anak 7-9 tahun.  Meski kegiatan ini dihelat produsen mobil BMW, hadiah yang diterima tidak berupa uang. Sertifikat, boneka dan t-shirt menjadi hadiah tak ternilai bagi Azalea.  “Senang bisa mendapat juara satu lomba menggambar internasional,” tutur Azalea ditemui di sekolahannya di Jalan Pucang Anom, Kamis (6/11/2014).  Sulung dari dua bersaudara ini tak menduga sama sekali jika akan mendapatkan juara. Dalam mengikuti lomba, dia tidak menargetkan juara karena gambar karyanya dibuat secara mendadak sesuai tema.   “Infonya dari Ustadz Erik Wartono, guru menggambar saya pada September lalu,” tutur Azalea. Tema lomba menggambar adalah Running is Fun-Running Together is Even More Fun.  Setelah gambar jadi, langsung di-scanner dan dalam bentuk soft copy dikirim ke panitia lomba di Berlin. “Alhamdulillah dapat juara 1. Gambar saya berjudul Running With the World,” siswi kelahiran Surabaya 12 Maret 2006 ini bangga.  Menggambar bagi bocah usia delapan tahun ini bukanlah hal baru. Sejak kecil dia terbiasa melihat ayahnya, Indra Mulyawan menggambar. Maklum bapaknya adalah seorang arsitek.  Mendapat predikat juara tidak lantas membuat siswi berjilbab ini merengek minta hadiah ke orang tuanya. “Tidak dapat hadiah apa-apa dari orang tua. Tidak apa-apa yang penting dapat juara,” ucap polos anak pasangan Indra Mulyawan dan Oti Septerina ini.  Pihak sekolah tempat Azalea menuntut ilmu mengapresiasi prestasi itu. “Kami ucapkan selamat atas keberhasilan yang mengharumkan nama sekolah. Selama ini sekolah memang terus mendorong dan memotivasi anak menyalurkan bakat serta potensinya,” sebut Edi Purnomo, Kaur Humas SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.

Siswa SMP Gunakan Laba-Laba untuk Mencari Sumber Air
Kamis 16 Oktober 2014 - 17:48 WIB
Siswa SMP Gunakan Laba-Laba untuk Mencari Sumber Air
Kedua siswa menggunakan laba-laba untuk mencari sumber air. (erfan linangkung/sindonews.com)
 BANTUL - Dua siswa SMP Negeri 2 Bantul, Yogyakarta, Muhammad Adam Prabasunu (14) dan Panji Kusumo (15) memiliki cara tersendiri untuk mencari sumber air pada saat  kekeringan. Mereka memanfaatkan hewan laba-laba raksasa (Nephila maculata) untuk menunjukkan lahan yang memiliki kandungan air.   "Selama lima bulan kami melakukan pengamatan terhadap sarang laba-laba raksasa. Kami terus mengamati," tandas Adam saat hendak menemui Bupati Bantul Sri Surya Widati, Kamis (16/10/2014).  Setelah berbulan-bulan mengamati perilaku laba-laba, ternyata sarang hewan tersebut banyak ditemukan di daerah yang memiliki kandungan air cukup banyak.  "Kami melakukan pengamatan di Kampung Panji yang ada di Banyon Pendowoharjo, Sewon, Bantul," kata Adam. Namun, siapa sangka, selain mampu membantu orang lain menemukan sumber mata air, ternyata keduanya juara II lomba penulisan karya ilmiah tingkat nasional.
 
6 Siswa Berprestasi di kota Batu Raih Beasiswa 
Senin 20 April 2015 - 08:29 WIB
6 Siswa Berprestasi di Kota Batu Raih Bea Siswa
Siswa berprestasi dapat bea siswa (foto:Istimewa/Sindonews)
BATU - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga (Dispora) Kota Batu, akan memberikan bea siswa kepada enam siswa berprestasi yang meraih nilai tertinggi dalam Ujian Nasional (UN) untuk meneruskan pendidikan tinggi.   "Syaratnya, siswa berprestasi itu harus mengambil jurusan pertanian atau pariwisata. Harapan kami, tahun ini banyak siswa berprestasi dan melanjutkan kuliah di PTN dengan mengambil jurusan pertanian atau pariwisata," kata Kadikpora Kota Batu Mistin, Minggu (19/4/2015).  Ditambahkan dia, total bea siswa yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu untuk membiayai perkuliahan dan biaya hidup siswa selama menempuh pendidikan Rp150 jutaan.  "Masing-masing siswa akan diberikan bea siswa Rp25 juta. Nanti, selama proses perkuliahan terus kami awasi. Mulai prestasi akademik, sampai tingkah lakunya. Lalu, masa kuliahnya tidak boleh lebih dari delapan semester," ungkap Mistin.  Ditambahkan dia, selain menyiapkan bea siswa bagi enam siswa berprestasi. Dikpora Kota Batu juga menyiapkan bonus uang Rp1 juta bagi peraih nilai UN 10, untuk satu mata pelajaran.  Untuk jumlah bonusnya lebih Rp20 juta. "Kalau anggarannya kurang, kami ajukan lagi ke dewan saat pembahasan perubahan anggaran kegiatan (PAK) APBD Kota Batu tahun 2015," terangnya.   Terpisah, Ketua Komisi C DPRD Kota Batu Didik Mahmud menyatakan, pihaknya mendukung program pemerintah untuk menyiapkan bea siswa bagi siswa berprestasi di Kota Batu.  Tahun depan, menurut Didik, anggaran untuk bea siswa bisa ditambah. Asalkan pemerintah mengelola anggarannya dengan benar.   "Harapan kami banyak siswa dari Kota Batu kuliah di PTN dengan memanfaatkan bea siswa dari pemerintah. Soal anggaran, bisa dibicarakan bersama," ungkapnya.  Didik berharap, bea siswa bagi siswa berprestasi tidak dibatasi untuk jurusan pertanian dan pariwisata saja. Tetapi juga Jurusan Planologi/Tata Ruang Kota.   "Di Kota Batu butuh seorang pemikir tentang tata kelola ruang kota. Supaya kondisi kotanya tertata dengan rapi dan tidak merusak lingkungan," pungkasnya.

Guru Kepala Sekolah dan Pengawas Berprestasi 2016

Senin Pahing, 6 Juni 2016 08:44 WIB2354
foto
Drs.H.Totok Sudarto,M.Pd bersama Guru dan KS Berprestasi
Hari ini Senin , 6 Juni 2016 diserahkan Kejuaraan Pemilihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Berprestasi Tahun 2016  di halamn  Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul dalam Apel Pagi yang diserahkan Drs. Totok Sudarto, M.Pd.
Kegiatan pemilihan guru prestasi ini dilaksanakan pada  tanggal, 25 s.d.27 April 2016 bertempat di aula Gedung Pengawas Kabupaten Bantul.
Adapaun aspek penilaian Kepala Sekolah berprestasi meliputi tes tertulis :Kemampuan manajerial , kepribadian, wawasan pendidikan, kemampuan supervisi , sosial   dan dilanjutkan portopolio, presentasi dan wawancara.
Guru berprestasi aspek yang dinilai tes tertulis meliputi : Komptensi pedagogik , kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional dan dilanjutkan Portopolio, presentasi dan wawancara
Sedangkan Pengawas berprestasi aspek yang dinilai tes tertulis meliputi : Kempuan supervisi manajeriel , kepribadian, wawasan pendidikan, kemampuan supervisi akademik, penelitian dan pengembangan , sosial dan dilanjutkan Portopolio, presentasi dan wawancara.
Adapun hasil kejuaran guru berprestasi kelompok SMP Juara I : Joko Sulistya, M.Pd.M.Hum SMP N 2 Bambanglipuro , Juara II : Muryani, M.Pd SMP N 2 Sanden dan Juara III : Budiono, S.Ag.M.Pd  dari SMP N 3 Pajangan.   
Hasil kejuaran guru berprestasi kelompok SD Juara I : Sri Haryati Qodriyah, M.Pd dari SDN Kadipiro Kasihan,  , Juara II : Wawan Wahyu Setyawan, M.Pd dari SDN Baran  dan Juara III FM. Danis Wuryaningsih , S.Pd  dari SDN  Juru gentong Banguntapan.   
Adapun hasil kejuaran  Kepala Sekolah kelompok SMP Juara I : Windarti,M.Pd  SMP N 2 Sanden ,  Juara II Retno Yuliastuti , S.Pd.MM dari SMP N 1 Sanden dan Juara III Dra. Suyuti,MM dari SMP N 1 Sanden
Kejuaran  Kepala Sekolah berprestasi kelompok SD Juara I : Muhammad \jamroni, S,.Pd dari SD N Kasongan Kasihan  II : Umi Fathonah, M.Pd dari SD N 1 Bantul  dan Juara III Rini Siswanti, M.Pd dari SD N Kembangsari Piyungan.
Untuk Pengawas Sekolah Kelompok SD adalah Mujiasih, M.Pd  sedangkan jenjang kelompok SMP Juara I diraih Ramea Agus Purnama , M.Pd.
Selain diserahkan Trophy juga uang pembinaan untuk Juara I sebesar Rp. 1.000.000,- ( satu juta rupiah ) yang diserahkan langsung oleh Ka Dinas Dikdas Bantul.
Semoga dengan lomba dalam kejuaraan yang diraih dapat berkiprah demi kemajuan pendidikan di Bumi Projo Taman Sari, Semoga. pur_jogja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar