Senin, 25 Desember 2017

MATEMATIKA SD MI Kelas 4 Operasi Hitung Bilangan

A.  Mengidentifikasi Sifat-Sifat Operasi Hitung
1.   Sifat Komutatif
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran bilangan. Sifat ini berlaku pada operasi hitung penjumlahan dan perkalian.
Contoh:
1)     5 + 3  =  3 + 5                                                         2)  10 x 8  =  8 x 10

2.   Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokkan. Sifat ini berlaku pada operasi hitung penjumlahan dan perkalian.
Contoh:
1)     (6 + 4) + 7  =  6 + (4 + 7)                                       2)   3 x (2 x 5) =  (3 x 2) x 5

3.   Sifat Distributif
Sifat distributif disebut juga sifat penyebaran. Sifat ini merupakan gabungan antara operasi hitung perkalian dengan penjumlahan atau perkalian dengan pengurangan.
a.   Distributif perkalian terhadap penjumlahan
Contoh:
1)     5 x (1 + 9)  =  (5 x 1) + (5 x 9)                           2)   (6 x 2) + (6 x 7)  =  6 x (2 + 7)

b.   Distributif perkalian terhadap pengurangan
Contoh:
1)     3 x (8 − 4)  =  (3 x 8) − (3 x 4)                           2)   (11 x 5) + (11 x 1)  =  11 x (5 − 1)


B. Mengurutkan Bilangan
1.    Membaca Lambang Bilangan sampai Ratus Ribuan
Bilangan ratus ribuan merupakan bilangan yang terdiri dari 6 angka.
13.525 dibaca tiga belas ribu lima ratus dua puluh lima.
714.350 dibaca tujuh ratus empat belasribu tiga ratus lima puluh.

2.    Menentukan Nilai Angka dan Tempat
Perhatikan bilangan berikut ini:
Jika ditulis dalam bentuk panjang adalah sebagai berikut:
394.157  =  300.000  +  90.000  +  4.000  +  100 +  50  +  7

Contoh:
1.    Penulisan yang benar untuk menyatakan ”Delapan puluh empat ribu seratus tujuh belas” adalah  . . . . .    (Jawab: 84.117)
2.    Nilai angka 3 pada bilangan 453.864 adalah  . . . .  (Jawab:  3.000)
3.    Angka yang menempati tempat ribuan pada bilangan 196.850 adalah  . . . .  (Jawab: 6)


3.    Mengurutkan Bilangan
Sebelum mengurutkan bilangan, terlebih dahulu dilakukan membandingkan bilangan, yaitu dengan cara membandingkan angka yang menempati tempat yang sama (dimulai dari angka yang paling kiri).
Contoh:
     1. Manakah yang lebih besar  294.517 atau 293.120 ?
  
Karena 4 > 3 pada tempat ribuan, maka 294.517 > 293.120.

2.    Urutkan bilangan-bilangan berikut dari yang terbesar!
49.561  ;    82.563   ;    91.932   ;   81.163
Jawab:
91.932  ;  82.563  ;  81.163  ;  49.561


C.  Melakukan operasi perkalian dan pembagian
1.    Perkalian
Perkalian merupakan penjumlahan berulang.
12 x 3  =  12 + 12 + 12 = 36  






a)    Cara susun panjang



2.    Pembagian
Pembagian merupakan pengurangan berulang.
15 - 5  =  10
10 – 5 =  5
5 – 5 =  0
Maka,  15  : 5  = 3
a)    Pembagian tanpa sisa
Contoh:
1.    18 : 9 = 2
2.    36 : 3 = 12
3.    60 : 4 = 15



b)    Pembagian bersisa
Contoh:
1.    25 : 4 = 6 sisa 1
2.    48 : 5 = 9 sisa 3
3.    100 : 11  =  9 sisa 1
          b)    Cara susun pendek


  

 

D.  Melakukan operasi hitung campuranOperasi hitung campuran diselesaikan berdasarkan tingkatannya, yaitu sebagai berikut:


Ø  Tanda yang lebih kuat dikerjakan lebih dulu.
Ø  Jika tandanya sama kuat, maka dikerjakan dari yang kiri dulu.  
Ø  Jika ada tanda kurung, maka operasi hitung yang didalam kurung dikerjakan terlebih dahulu.
Contoh:
1.    Berapakah hasil dari 3 + 4 x 5 ?
Jawab:
3 + 4 x 5  =  3 + 20 
   =  23
2.    Hasil dari  8  x  4 – 10 :  2  adalah   . . . .
Jawab:
8 x 4 – 10 : 2    =  32 – 10 : 2 
                         =  32 –  5
                         =  28


E.  Melakukan pembulatan dan penaksiran
1.    Pembulatan
Ø  Satuan terdekat
÷ Jika angka persepuluhannya kurang dari 5, maka angka satuannya tetap.
Contoh:
3,2    dibulatkan menjadi  3.
18,3  dibulatkan menjadi 18.

÷ Jika angka persepuluhannya lebih atau sama dengan 5, maka angka satuannya ditambah 1.
Contoh:
6,8      dibulatkan menjadi  7.
215,6  dibulatkan menjadi  216.

Ø  Puluhan terdekat
÷ Jika angka satuannya kurang dari 5, maka angka puluhannya tetap, dan angka satuannya menjadi 0.
Contoh:
62   dibulatkan menjadi 60.
121 dibulatkan menjadi 120.

÷ Jika angka satuannya lebih atau sama dengan 5, maka angka puluhannya ditambah 1, dan angka satuannya menjadi 0.
Contoh:
16   dibulatkan menjadi 20.
105 dibulatkan menjadi 110.

Ø  Ratusan terdekat
÷ Jika angka puluhannya kurang dari 5, maka angka ratusannya tetap, angka puluhan dan angka satuan menjadi 0.
Contoh:
29   dibulatkan menjadi 0.
147 dibulatkan menjadi 100.

÷ Jika angka puluhannya lebih atau sama dengan 5, maka angka ratusannya ditambah 1, angka puluhan dan angka satuan menjadi 0.
Contoh:
192   dibulatkan menjadi 200.
2.463 dibulatkan menjadi 2.500.

Ø  Ribuan terdekat
÷ Jika angka ratusannya kurang dari 5, maka angka ribuannya tetap, angka ratusan, puluhan, dan satuan menjadi 0.
Contoh:
4.175   dibulatkan menjadi 4.000.
9.218 dibulatkan menjadi 9.000.

÷ Jika angka ratusannya lebih atau sama dengan 5, maka angka ribuannya ditambah 1, angka ratusan, puluhan, dan satuan menjadi 0.
Contoh:
2.850 dibulatkan menjadi 3.000.
9.525   dibulatkan menjadi 10.000.

2.    Penaksiran
·         Taksiran atas dilakukan dengan cara bilangan-bilangan dibulatkan ke atas.
Contoh:
Tentukan hasil dari 12 x 97 !
Jawab:
Karena menggunakan taksiran atas, maka:
12 dibulatkan menjadi 20
97 dibulatkan menjadi 100
Sehingga, taksiran 12 x 97  =  20 x 100  =  2000. 

·         Taksiran bawah dilakukan dengan cara bilangan-bilangan dibulatkan ke bawah.
Contoh:
Tentukan hasil dari 29 x 53 !
Jawab:
Karena menggunakan taksiran bawah, maka:
29 dibulatkan menjadi 20
53 dibulatkan menjadi 50
Sehingga, taksiran 29 x 53  =  20 x 50 =  1000. 

·         Taksiran terbaik dilakukan dengan cara bilangan-bilangan dibulatkan berdasar aturan pembulatan.
Contoh:
Tentukan hasil dari 31 x 76 !
Jawab:
Karena menggunakan taksiran terbaik, maka:
31 dibulatkan menjadi 30
76 dibulatkan menjadi 80
Sehingga, taksiran 31 x 76  =  30 x 80 =  2400. 


F. Memecahkan masalah yang melibatkan uang
Contoh:
1.    Di dalam dompet Ibu terdapat 2 lembar uang lima puluh ribuan, 4 lembar uang sepuluh ribuan, 1 lembar uang lima ribuan, dan 3 keping koin lima ratusan. Berapa jumlah uang yang ada di dompet Ibu?
Jawab:
        Jumlah uang  =  (2 x 50.000) + (4 x 10.000) + (1 x 5.000) + (3 x 500)
                               =  100.000 + 40.000 + 5.000 + 1.500
                               =  146.500
       Jadi, jumlah uang yang ada di dompet Ibu adalah Rp 146.500,-




      







  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar